FRP Menjadi Pengganti Material Kayu Bangunan, Mungkinkah?

FRP (Fiber Reinforced Polymer) menjadi material pilihan pada sejumlah konstruksi bangunan. Bahan tradisional seperti kayu mulai ditinggalkan. Anda bisa mempertimbangkan FRP untuk proyek Anda selanjutnya.

FRP idealnya dapat menggantikan menggantikan kayu dalam aplikasi struktural. Berbeda dengan kayu, FRP tidak terpengaruh oleh paparan korosi, kelembapan, atau perendaman berkepanjangan dalam air. Ini membuat aliran listrik terhambat sehingga pekerja atau orang di dalam banguan merasa aman.

Dari keunggulan tersebut, tidak heran apabila hal tersbeut menjadikan FRP sebagai pilihan material ideal untuk aplikasi struktural seperti dermaga, tiang pancang, jembatan pejalan kaki, dan menara pendingin. Tentu, orang berharap fasilitas yang sering dilewati orang harus menjamin keamanan orang di sekitarnya.

Di sisi lain, Anda tidak perlu mengkhawatirkan adanya jamur atau serangga serangga yang dapat mempengaruhi ketahanan serta stabilitas dimensi dalam kondisi cuaca ekstrem.

Penggunaan FRP menggantikan kayu dapat ditemukan pada proyek Barrick Goldstrike Mines di Nevada, Amerika Serikat. FRP dipilih sebagai pengganti kayu dan beton dalam desain menara pendingin yang memerlukan kekuatan tinggi dan stabilitas dimensi. 

Penggunaan FRP sebagai pengganti kayu akan terus berkembang seiring waktu. Tuntutan terhadap efisiensi biaya dan daya tahan material merupakan beberapa pertimbangannya. Selengkapnya, artikel ini akan mengulas alasan FRP lebih cocok dibandingkan kayu sebagai material proyek Anda.

Kenapa FRP Lebih Bagus dari Kayu?

Dalam sebagian proyek, FRP menjadi pilihan ideal. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, FRP menjadi pengganti material kayu pada proyek Barrick Goldstrike Mines. Contoh lainnya dapat Anda temukan pada proyek menara pendingin.

Biasanya, tower pendingin dibangundari berbagai material seperti kayu, baja, beton, dan aluminium. Sekarang, FRP sering dianggap sebagai pilihan terbaik, seperti yang dilaporkan h2cooling.com

Kenapa FRP dipilih? Sebab material ini memenuhi regulasi lingkungan dengan efisien dan performanya tetap baik dengan perawatan minimal. Ketika Anda membuat fasilitas layanan umum, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

  • kelembapan atmosfer 
  • hujan 
  • radiasi UV 
  • variasi suhu 
  • hujan asam
  • air laut

Kondisi tersebut menempatkan FRP jauh lebih tepat sebagai material pengganti kayu atau logam. Jika dirangkum, maka keuntungan FRP sebagai pengganti kayu sebagai berikut:

Tahan korosi: Kayu dapat mengalami pembusukan dan kerusakan akibat air dan serangga; baja dan aluminium rentan terhadap oksidasi dan karat. Selain itu, beton mudah kotor dan memerlukan perawatan intensif. FRP sepenuhnya tahan terhadap air, kelembapan, dan berbagai bahan kimia, membuatnya lebih cocok dalam kondisi lingkungan yang keras.

Kekuatan dan kelenturan: Kayu lebih lemah dibandingkan FRP. Orang mungkin berpikir, sebaiknya menggunakan baja. Meski baja kuat, materialnnya sangat berat dan kaku. Jika menggunakan aluminium yang lebih ringan, bahannya tetapi tidak sekuat FRP secara keseluruhan. 

Contoh lainnya, beton sangat kuat namun tidak fleksibel sehingga membuatnya rapuh terhadap gempa. FRP adalah material yang paling ringan dengan rasio kekuatan terhadap berat terbaik, menawarkan elastisitas tanpa deformasi permanen.

Konduktivitas listrik: Kayu, baja, dan aluminium bisa menjadi konduktif terutama saat mendapatkan basah atau terkena petir. Sedangkan FRP merupakan material tidak konduktif sehingga memiliki kemampuan dielektrik tinggi.
Biaya: Kayu memiliki biaya awal yang lebih rendah tetapi memerlukan perawatan jangka panjang, sedangkan beton dan baja memiliki biaya instalasi yang lebih tinggi dan biaya pemeliharaan jangka panjang. Aluminium sedikit lebih murah daripada FRP, namun FRP menawarkan nilai lebih baik secara keseluruhan dengan kelebihan lainnya.

Hubungi Kami